20 Juni 2007

Jalan-jalan di Akhir Pekan

Jumat 15 Juni, mbak Tanti ngajak jalan-jalan bareng genk 'petualang' (me, Imsak, MasTo'o Toni, dan mbak Tanti) buat nemani Tiza yang akan segera balik ke Makassar 2 hari lagi. ya, sudah 4 hari Tiza (tanpa hrf 'r' di tengah) datang di Kupang tuk ngebantu kami dalam database. Rencananya seh kita akan jalan pas jam bubar kantor dengan tujuan ke pantai liat sunset dengan tujuan pertama ke pantai Lasiana, tapi karna satu dan lain hal kita baru bisa jalan jam 5.20pm, padahal akhir2 ini matahari cenderung lebih cepat tenggelam (dah males nyinari bumi). Ternyata belum lagi kami sampai di Lasiana, mentari sudah tenggelam, jadinya kami hanya bisa melihat bias jingga matahari di antara siluet nyiur pantai. Dan kami hanya bisa menikmati hidangan pisang bakar dan air kelapanya. sebenarnya bagiku Lasiana itu bukan tempat yang menyenangkan, bahkan tidak ada dalam kamus jalan-jalanku, tapi karena mau ikut acara jalan-jalan, akhirnya aku pun sampai di Lasiana.
Dari pantai Lasiana kami pun melanjutkan ke terminal Kupang yang ramai di malam hari, dan setelah puas nongkrong2 serta hunting suvenir, acara jalan-jalan malam itu diakhiri dengan makan malam di sebuah warung pojok.
Sabtu 16 Juni, sesuai kesepakatan kami akan jalan-jalan lagi, tapi kali ini acaranya cuma makan siang di tepi laut Tenau sambil snorkling. Acara yang direncanakan mulai jam 12.30 siang itu sekali lagi molor sampai jam 2.30. Meskipun ada kendala kurangnya motor, namun akhirnya bisa disiasati dengan menggunakan jasa 'Ojek'. sesampainya tempat tujuan yang berada tepat di bawah goa monyet tenau itu acaranya adalah makan ikan bakar yang dibeli di pasir panjang.

Ada yang aneh di pantai yang dibatasi batu karang yang tajam itu, biasanya di sini selalu sepi dan nyaris tidak terdapat orang atau pengunjung, tapi kali ini banyak orang yang sedang menambang pasir dan sesekali terdapat truk pengangkut pasir lewat di atas. Ternyata ada penambangan pasir (liar??) dengan menggunakan penduduk setempat sebagai tenaganya. sebelumnya beberapa kali aku sempat ke sini hanya untuk berenang di laut yang sepi dan menikmati 'laut meeting' atau saat air laut surut yang membuat bunga2 karang bisa dilihat dengan jelas dengan ikan-ikan kecil di antaranya.
Kali ini aku dan Imsak 'si bocah Kemplo' membawa alat snorkling masing-masing, dan tanpa menunggu lama Imsak langsung 'bermain air' berenang di kejauhan yang kemudian aku susul. ini acara snorklingku yang kedua setelah sebelumnya aku dan Imsak mencoba di Tablolong. Ternyata ikan-ikan yang bermain di bunga karang di Tenau ini jauh lebih berani bahkan sedikit 'jinak' ketika didekati, dengan begitu aku bisa lebih lama menikmati ikan-ikan karang yang bentuknya 'aneh-aneh' itu berkeliaran di sekitarku.
Saat suasana mulai gelap kami segera beranjak pergi dan akhirnya acara jalan2 kali ini dituntaskan di rumah dengan menikmati minuman hangat buatan sendiri.

15 Juni 2007

Sea World Hotel, Maumere

Kemaren saat browsing di google, aku sempat kesasar ke website hotel SeaWorld. Websitenya sih Dutch minded, meskipun ada terjemahan Englishnya tapi tetep aja sering pusing membacanya. Di situ ada galeri foto tentang hotel dan fasilitas yang ditawarkan. Melihat foto2 yang ada di situ, aku jadi teringat lagi tentang nikmatnya menghabiskan waktu di SeaWorld hotel itu. Ya, aku memang sering mengunjungi bahkan menginap di hotel itu.
Sewaktu di Maumere (bersama Plan Sikka) SeaWorld hotel atau yang kami menyebutnya Sea World Club (SWC) adalah salah satu dari dua venue yang dijadikan langganan untuk kegiatan kami, baik kegiatan bersama mitra atau masyarakat, maupun kegiatan internal lembaga. Tak cukup dengan itu, pantainya juga sering aku kunjungi di saat libur bersama teman hanya untuk berenang atau tiduran di pasirnya, paling sering sih dengan Titon, tul ga' Titon?. Ya, hal itu karena di pantai SeaWorld terdapat fasilitas shower air tawar yang ditempatkan di beberapa titik, sehingga setelah puas berenang di air asin, kita bisa membilas badan dengan shower itu.
Lokasi SWC 8 Km arah timur dari pusat kota Maumere, pas berada di luar batas kota Maumere. Hal ini cukup ideal untuk beristirahat terhindar dari hiruk pikuk keramaian kota, apalagi hotel yang bertype resor ini berada di atas pantai. Kamarnya terbagi dalam beberapa type dengan harga yang berbeda, mulai dari beach house sampai yang bungalow yang excusive. aku sih paling suka menggunakan beach house karena tempatnya yang tepat di bibir pantai, meskipun dengan fasilitas yang serba minim dibandingkan dengan kamar yang lain.
Bicara tentang Sea World Club, bagiku itu berarti ;
  • Pasir laut, pohon kelapa, ketapang, biru laut, bunglow, kamar panggung, dan restoran terbuka, sunyi,
  • Nyantai di pantai setelah penat dengan kegiatan training atau workshop,
  • tidur di kamar ditemani suara deburan ombak,
  • bangun pagi, berenang sejenak, trus sarapan dan ngopi di restoran,
  • Berenang bebas di laut yang jernih, trus bebilas di shower air tawar,
  • Ikan Bakar, Sup Asparagus, Jus buah, Kopi Pekat, Live music BangBoler,
  • nunggu pesanan makanannya kelamaan,
  • pusink ngorganisir pelatihan dengan peserta dan fasilitator yang rewel,
  • main bola di pantai-kecapean de,
  • ketiduran di kursi pantai dibalut angin sepoi-sepoi, kepanasan seh,
  • menampung cerita bu Trix Mali sampai ngantuk, kram juga,
  • nelayan merajut jala, turis pergi diving, anak pantai berenang,
  • Plan-Yaspem, Adituka,
  • Rocky Independent, GL-Max, Mega Pro.

Di antara beberapa kunjungan dan waktu menginap di SWC, ada 2 kenangan yang paling berkesan buat aku. Pertama adalah saat aku dan teman2 Plan Sikka menginap di SWC untuk penyusunan Rencana Operasional FY '06 (Juni 2005), I spent my time with her. dan yang kedua adalah saat Family Day Plan Sikka yang seru dengan kegiatan2 kebersamaannya.

Terakhir, aku menghabiskan waktu di SWC adalah saat mengikuti pelatihan CCCD sekitar bulan Oktober 2006 lalu (sekaligus sibuk sbg panitianya), namun sayang kali ini aku ga bisa menikmati bersantai di SWC, scara harus mondar-mandir ke kantor buat nyelesaikan tugas lain.
Titon, kalo loe maen ke SWC, sampekan salam buat Bu Trix Mali ya, biar nanti bisa ditraktir Jus Alpukat atau bahkan makanannya sekalian..!.

11 Juni 2007

Raflesia, kok di Flores?

Pagi ini, sambil sarapan pagi di rumah aku dengerin satu siaran radio lokal. kali ini si penyiar membacakan satu artikel tentang salah satu tumbuhan langka yang ada di Indonesia, Bunga Raflesia ... "Bunga Raflesia yang disebut juga Bunga Bangkai merupakan jenis tumbuhan langka karena tumbuhan ini tidak memiliki batang, tidak memiliki daun, dan tidak memiliki akar, tumbuhan ini hanya tumbuh di Pulau Kalimantan dan Sumatra... bla..bla..bla.."
Grlhh..? ... Bunga Raflesia hanya tumbuh di Kalimantan dan Sumatra...?
aku langsung ingat dengan koleksi foto digitalku, aku pernah memotret sejenis bunga yang ciri2nya mirip dengan Raflesia, tapi bukan di Kalimantan, bukan juga di Sumatra? aku memotretnya di sebuah hutan di dekat sebuah kampung di Flores. bahkan aku sempat memotret dua bunga yang berbeda di lokasi yang berdekatan, namun dalam waktu yang berbeda. foto yang pertama aku ambil di bulan Oktober 2004, dan foto yang kedua aku ambil satu bulan sesudahnya. Aku yakin kalo kedua bunga itu adalah jenis Bunga Raflesia sebab bunga yang aku potret pertama hanya hidup tidak lebih dari seminggu setelah aku temukan (aku potret), dan bunga itu juga ga punya daun dan batang...
ini bunga apa ya....??!#*^



4 Juni 2007

7 Juni

Entah apa dasar yang pasti sampe beberapa media mengeluarkan statement bahwa akan terjadi gempa pada tg 7 Juni ini. sementara menurut yang lain, hingga saat ini belum ada alat atau negara yang bisa memprediksi datangnya gempa bumi.
yang jelas berita tentang akan terjadinya gempa yang konon bakal terjadi di sekitar wilayah NTT bagian selatan itu telah mempengaruhi banyak orang dalam banyak hal. pagi ini meeting di kantor pun sempat ada yg membicarakan hal itu . . . ternyata sampe ada keluarga yang nyiapin perahu di depan rumahnya . .. weleh.
dan yang merugikan lagi, berita itu mempengaruhi rencana aku tuk liburan dg teman2 di P. Riung!
tapi . .. gimana ya kalo gempa itu bener2 akan terjadi? oh God!! Na'udzubIllah min dzalik.
mama . . aku pulang aja!