15 Agustus 2007

Pantai Kolbano

Pantai Kolbano memang tidak banyak dikenal dan dikunjungi oleh masyarakat di kota Kupang. Hal ini karena untuk melihat pantai yang masuk dalam wilayah Kabupaten TTS ini warga kota Kupang harus menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 130 Km dengan waktu tempuh 3 jam. Namun meskipun tidak begitu populer sebagai tempat tujuan wisata, Pantai Kolbano ternyata menyimpan daya tarik tersendiri yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Pantai yang menghadap ke Samudra Hindia atau laut selatan ini dipenuhi dengan bebatuan kecil berbentuk lempeng dan bertekstur halus layaknya batuan pantai lain. Batu Kolbano, nama itu yang dikenal untuk menyebut bebatuan dari Pantai Kolbano yang telah menjadi komoditi andalan masyarakat di sekitar Pantai Kolbano. Batu Kolbano ini telah ditambang dan diperdagangkan secara resmi sejak tahun 80-an. Batu ini biasanya dipergunakan sebagai batu hias di taman atau di lobi-lobi hotel, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Pagi itu masih jam 6.20 pagi aku dan temen-temen FAU (Fius Alliance Unit) sudah berangkat dari Kupang dengan tujuan Pantai Kolbano. Ternyata melakukan perjalanan pagi itu membawa suasana yang menyegarkan. Udara yang masih segar, sinar matahari memantul di dedaunan, serta melihat aktifitas penduduk di awal hari merupakan pemandangan yang jarang aku temukan. Selama ini perjalanan pagi hanya aku lakukan jika harus bepergian dengan pesawat pagi.
Untuk menuju Pantai Kolbano kita mesti melewati desa-desa dan areal persawahan yang cukup panjang. Hamparan sawah yang hijau dihiasi pohon kelapa dan pohon tuak menciptakan pemandangan yang menggoda naluri photografiku, tapi sayangnya tidak banyak kesempatan untuk berhenti karena mobil yang terus melaju. Dan setelah menempuh perjalanan selama 3 jam lebih yang melelahkan dan nyaris putus asa karena pantai Kolbano serasa semakin menjauh, akhirnya rombongan kami sampai juga di Pantai Kolbano.
Pantai yang cukup panjang ini dipenuhi dengan bebatuan kecil yang didominasi warna putih dan kemerahan. Angin pantai lumayan kencang dengan terik matahari yang menyengat..! di pantai itu hanya disediakan 2 lopo bagi pengunjung, sementara di bagian lain terlihat penduduk sedang mengumpulkan batu yang dikemas dalam karung plastik kecil. Setelah sejenak menikmati suasananya, aksi narcistme langsung dilakukan, jepret sana jepret sini, sedangkan yang lain sibuk memilih-milih batu.. (ngutil dikit) atau sekedar duduk menikmati pantai di lopo kecil. Setelah menghabiskan jatah konsumsi masing-masing di lopo sebagian rombongan melanjutkan aksi narcist sambil menikmati pantai yang sangat indah itu, maklumlah dengan adanya pemandangan bagus didukung dengan model yang bagus pula membuat aksi narcist tidak pernah mati. Dan tepat pukul 2 siang akhirnya rombongan sepakat balik.. yach, rugi lah kita dengan jarak tempuh yang cukup jauh dan waktu menikmati pantai indah ini cukup singkat.



beautiful beach, beautiful stones, beautiful girls..


Valentino Rossi 'versi pasca tabrakan' menghabiskan masa rehat balapan bersama Paris Hilton di pantai

2 komentar:

Lomar Dasika mengatakan...

Pantainya unik yah, esp karena ada batu batu yg menarik itu. plus, ada deretan pohon lontar di sepanjang pantai. autentik banged deh....

sayang, berada di luar jalur Kupang-Soe-Kefamenanu, makanya kurang ke-ekspos....tapi dibayar lebih dengan masih perawannya pantai ini

cantiknya alam Timor :)

salam kenal :)

Anonim mengatakan...

Luar biasa indahnya....
sayang banget gue ga sempat kesini..